Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah wilayah di Korea Utara mengalami hujan lebat disertai angin topan yang membuat banyak kerusakan hingga orang-orang kehilangan tempat tinggal.
Tetapi, rehabilitasi dimulai sesegera mungkin. Per 5 September, Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un mengirim surat terbuka kepada semua anggota Partai Pekerja Korea (WPK) untuk ikut serta dalam proyek rehabilitasi.
Di dalamnya, Kim mengatakan WPK tidak boleh membiarkan para korban bencana merayakan 75 tahun berdirinya partai dengan tidak memiliki tempat tinggal.
Kim juga meminta kondolidasi persatuan seluruh partai untuk menjadikan bencana sebagai momentum untuk memperkokoh kasih sayang dan cinta.
"Ini tidak boleh dianggap sebagai tahun malapetaka dan bencana, tetapi tahun perjuangan, kemajuan dan persatuan di mana negara mencapai solidaritas yang lebih besar melalui perjuangan yang sangat intens dan sulit," tulis Kim, seperti dikutip dari keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (13/11).
Keesokannya, 6 September, lebih dari 300 ribu anggota WPK di ibukota mengajukan diri sebagai sukarelawan. Di antara mereka tidak hanya pemuda, tetapi juga para veteran yang sudah pensiun.
"Itu adalah hubungan khusus antara pemimpin dan rakyatnya, yang tidak dapat ditemukan di tempat lain tetapi hanya di RRDK," lanjut keterangan tersebut.
Tingginya partisipasi warga Korea Utara dalam membangun bangsa menjadi ciri nasional negara.
Ketika daerah pesisir di provinsi Hamgyong Utara dan Selatan terkena bencana, pasukan konstruksi sipil utama dan unit Tentara Rakyat Korea dikerahkan dari provinsi lain.
"Meskipun cobaan dan kesulitan sangat berat, semua orang Korea maju dengan penuh semangat, berkumpul bersama di sekitar Kim Jong Un. Ini adalah citra RRDK, negara persatuan satu hati," tutup keterangan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: