Hajiyev mengatakan pada konferensi pers bahwa Armenia melepaskan 30 ribu tembakan artileri terhadap sasaran sipil bersama dengan 227 rudal sejak 27 September. Ia juga menambahkan bahwa menargetkan warga sipil adalah bagian dari doktrin militer Armenia.
Kerugian materi yang disebabkan sejak awal konflik, menurutnya akan dihitung secara terpisah dari kerusakan selama puluhan tahun di tanah yang diduduki, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Jumat (13/11).
Bank Dunia, PBB, dan organisasi internasional akan dimasukkan dalam perhitungan kerugian materiil.
Hubungan antara bekas Republik Soviet itu telah tegang sejak 1991. Kedua negara telah bersepakat untuk menandatangani perjanjian damai sebagai solusi jangka panjang dan komprehensif untuk konflik selama tiga dekade pada 10 November lalu.
Kesepakatan itu mendeklarasikan gencatan senjata lengkap dan mengakhiri lebih dari enam minggu pertempuran. Baku berhasil menguasi hampir 300 permukiman, termasuk kota strategis Shusha (Sushi), selama periode ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: