Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Iran Bantah Laporan Media AS Terkait Pembunuhan Petinggi Al Qaeda Di Teheran

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 15 November 2020, 06:24 WIB
Iran Bantah Laporan Media AS Terkait Pembunuhan Petinggi Al Qaeda Di Teheran
Petinggi Al Qaeda, Abdullah Ahmed Abdullah/Net
rmol news logo Iran membantah laporan media yang menyebutkan bahwa orang nomor dua di Al Qaeda telah dibunuh di Teheran dalam operasi militer Israel pada Agustus lalu.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh pada Sabtu (14/11) mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Israel kerap mencoba mengikat Iran dengan kelompok-kelompok teroris dengan berbohong dan membocorkan informasi palsu kepada media atas kegiatan kriminal mereka di wilayah Iran.

"Taktik menakut-nakuti Presiden AS Donald Trumo terhadap Iran telah menjadi rutinitas," kata Khatibzadeh seperti dimuat The National.

The New York Times
(NYT) pada Jumat (13/11) melaporkan, Abdullah Ahmed Abdullah, atau yang dikenal dengan nama samaran Abu Muhammad Al Masri telah ditembak mati oleh dua pria dengan sepeda motor di jalan Teheran pada 7 Agustus.

Al Masri dilaporkan tewas bersama putrinya yang merupakan janda putra mantan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden.

NYT menyebut, pembunuhan Al Masri telah dirahasiakan dan Al Qaeda pun tidak mengumumkan kematian militan kelahiran Mesir tersebut, sementara pejabat Iran menutupi pembunuhan itu.

Al Masri adalah salah satu nama yang ada pada daftar Teroris Paling Dicari FBI, dengan hadiah 10 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya. Ia dituduh membantu dalang pemboman 1998 di dua kedutaan besar AS di Afrika.

NYT mengatakan tidak jelas apakah Washington berperan dalam pembunuhan itu, tetapi pihak berwenang AS telah melacak Al Masri dan mata-mata Al Qaeda lainnya di Iran selama bertahun-tahun.

Menurut intelijen AS, Al Masri telah berada di "tahanan" Iran sejak 2003 tetapi telah hidup bebas di pinggiran kota Teheran sejak 2015. Pejabat kontraterorisme percaya Iran mungkin telah membiarkan dia tinggal di sana untuk melakukan operasi terhadap target AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA