Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Protes Thailand Berlanjut, Pengunjuk Rasa Tutupi Monumen Demokrasi Dengan Kain Putih Bertuliskan Slogan Anti-Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 15 November 2020, 06:59 WIB
Protes Thailand Berlanjut, Pengunjuk Rasa Tutupi Monumen Demokrasi Dengan Kain Putih Bertuliskan Slogan Anti-Pemerintah
Pengunjuk rasa tutupi Monumen Demokrasi Bangkok dengan kain putih bertuliskan slogan-slogan anti-pemerintah/Net
rmol news logo Pengunjuk rasa di Thailand melakukan aksi panjat monumen Bangkok untuk membentangkan spanduk raksasa bertuliskan berbagai slogan anti-pemerintah dan seruan reformasi monarki.

Aksi tersebut dilakukan di Monumen Demokrasi Bangkok pada Sabtu malam (14/11) yang disaksikan oleh ribuan pengunjuk rasa.

Pada sore harinya, siswa sekolah menengah dan para pengunjuk rasa telah menulis pesan anti-pemerintah pada kain putih dengan cat semprot dan spidol.

"Kalian telah mencuri masa depanku yang cerah" dan "Demokrasi akan menang" menjadi dua contoh pesan yang dituliskan para pengunjuk rasa.

Dimuat AFP, sekelompok pengunjuk rasa kemudian memanjat menara tengah Monumen Demokrasi setinggi 3 meter dengan tangga. Pada saat yang bersamaan, terdengar ketukan drum.

Para pengunjuk rasa kemudian menyanyikan lagu Les Miserables bertajuk 'Do You Hear the People Sing?' sembari mengacungkan tiga jari, merujuk pada simbol yang digunakan oleh film Hunger Games.

Seorang pengunjuk rasa berdiri di bagian Monumen Demokrasi dengan mengenakan topeng Dali dan kostum khas film Money Heist.

Di sisi lain, Raja Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida dilaporkan berada dalam perjalanan utnuk membuka jalur kereta baru

Otoritas Thailand mengerahkan 8.000 polisi untuk berpatroli pada protes pada Sabtu. Pekan lalu, polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan para demonstran.

Thailand sendiri telah dilanda gelombang pengunjuk rasa selama berbulan-bulan, di mana para demonstran mendesak pengunduran diri Perdana Menteri Chan-o-cha, amandemen konstitusi, serta reformasi monarki. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA