Menteri Kesehatan Vassilis Kikilias pada Sabtu (14/11) mengumumkan penutupan sekolah dasar, taman kanak-kanak, hingga pusat penitipan anak mengingat situasi wabah yang kian serius.
"Pemerintah Yunani memutuskan penangguhan fungsi sekolah hingga 30 November," kata Kikilias dalam pengumumannya yang dikutip
CNA.
"Menutup sekolah dasar adalah hal terakhir yang ingin kami lakukan. Ini untuk mengukur seberapa serius situasi yang ada," tambah dia.
Sebelum sekolah dasar, sekolah menengah telah ditutup terlebih dulu sejak Senin (9/11).
Sebagian besar negara Eropa tetap membuka sekolah selama gelombang kedua Covid-19 sejak September, tidak seperti awal wabah pada Maret dan April.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan bahwa sekolah hanya ditutup sebagai upaya terakhir.
Sejak akhir Oktober, jumlah kematian harian di Yunani meningkat empat kali lipat dengan 50 kematian dilaporkan dalam beberapa hari, sementara jumlah infeksi meningkat dua kali lipat menjadi sekitar 3.000 kasus setiap harinya.
Dari 1.143 tempat tidur unit perawatan intensif di seluruh negeri, sebanyak 830 telah ditempati pada Jumat (13/11).
"Beberapa minggu mendatang akan sangat kritis," begitu peringatan yang disampaikan oleh Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis di parlemen pada Kamis (12/11), ketika ia memberi pengarahan kepada anggota parlemen untuk penguncian kedua sejak Maret.
Penguncian babak baru di Yunani dimulai sejak 7 November dan akan berlangsung hingga 30 November, meskipun para ahli menyarankan lebih lama.
Sejak Jumat, jam malam diberlakukan dari pukul 9 malam hingga 5 pagi di seluruh negeri.
Daerah yang paling terpukul adalah kota Thessaloniki di utara, kota terbesar kedua di Yunani.
"Sistem kesehatan sedang merah," ungkap Kikilias.
Sejauh ini, Yunani sudah melaporkan lebih dari 69 ribu kasus Covid-19 dengan 997 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: