Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Analis: Kematian Para Petinggi Membuat Kepemimpinan Al Qaeda Dalam Kondisi Krisis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 15 November 2020, 09:38 WIB
Analis: Kematian Para Petinggi Membuat Kepemimpinan Al Qaeda Dalam Kondisi Krisis
Pengumuman di surat kabar Thailand yang berisi hadiah untuk pemberian informasi terkait anggota Al Qaeda, termasuk petinggi Osama bin Laden/Net
rmol news logo Al Qaeda dalam kondisi yang krisis, khususnya setelah ditinggal oleh orang terpenting nomor dua dalam kelompok tersebut.

Abdullah Ahmed Abdullah atau yang dikenal dengan Abu Muhammad Al-Masri, seorang petinggi Al Qaeda dilaporkan tewas dalam operasi militer Israel di Iran pada Agustus lalu.

Di tengah kabar tersebut, pemimpin Al Qaeda di Mesir, Ayman Al-Zawahiri juga baru meninggal dunia pada bulan lalu karena sebab alami.

Kepergian para petinggi Al Qaeda, menurut para analis, membuat kelompok itu dalam kondisi krisis.

"Pembunuhan Abu Mohammed Al-Masri memunculkan kembali pertanyaan tentang kepemimpinan Al Qaeda, yang meningkatkan krisis Al Qaeda jika Al-Zawahiri pergi," ujar seorang pakar ekstremisme dan terorisme, Dr. Hani Nasira kepada Arab News, Sabtu (14/11).

Walaupun terdapat krisis kepemimpinan, analis lain mengatakan, Al Qaeda akan terus berupaya untuk tetap eksis.

"Meskipun Al Qaeda telah kehilangan para pemimpin kunci di Pakistan, Afganistan dan di Iran, ada orang-orang kunci di Suriah, Yaman, dan di Afrika Barat yang siap memberikan kepemimpinan," kata seorang ahli psikologi terorisme dan aktivisme politik, Dr. Arie Kruglanski.

"Inti Al Qaeda adalah kelompok kecil yang beranggotakan kurang dari 100 orang. Namun, ia mendapatkan kekuatannya dengan berbagi ideologinya dengan kelompok ancaman di seluruh dunia," lanjut dia.

Al Masri diduga merupakan dalang dari serangan bom terhadap dua kedutaan besar AS di Afrika pada 1998 yang menewaskan 224 orang.

New York Times melaporkan, ia tewas bersama putrinya di pinggiran kota Pasdaran, Teheran pada Agustus setelah ditembak mati oleh dua agen Israel dengan sepeda motor.

Sejauh ini Al Qaeda belum mengumumkan kematiannya, sementara Iran membantah kematian tersebut terjadi di wilayahnya.

Al-Masri dipandang sebagai penerus Al-Zawahiri, dan kematian kedua pria tersebut akan menjadi pukulan telak bagi kelompok teroris tersebut.

Masri telah berada di "tahanan" Iran sejak 2003 tetapi telah hidup bebas di Teheran sejak 2015. Pejabat kontraterorisme AS percaya Iran mungkin telah membiarkan dia tinggal di sana untuk melakukan operasi terhadap target AS.

Putrinya, yang juga tewas dalam penembakan itu, menikah dengan putra dalang serangan 9/11 Osama bin Laden, Hamza bin Laden yang tewas dalam serangan udara AS pada 2017.

Berita kematian Al-Masri muncul beberapa pekan setelah pembunuhan dua pemimpin senior Al-Qaeda lainnya oleh pasukan keamanan lokal di Afghanistan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA