Jurubicara badan bencana nasional, Mark Timbal pada Minggu (15/11), sebanyak 22 kematian saat ini telah tercatat di Cagayan, 17 lainnya di provinsi selatan Luzon, delapan di Metro Manila, dan 20 di dua wilayah lainnya.
"Dua puluh satu orang terluka," tambahnya, seperti dimuat
Reuters.
Presiden Rodrigo Duterte dijadwalkan terbang ke provinsi Tuguegarao utara pada Minggu untuk menilai situasi di wilayah Lembah Cagayan, yang dilanda banjir besar setelah Topan Vamco menumpahkan hujan di sebagian besar pulau Luzon.
Media setempat melaporkan, banyak daerah di Cagayan terendam banjir besar yang membuat ribuan keluarga terdampak dan sebagian di antaranya mengungsi.
"Kerusakan komoditas pertanian akibat banjir pada awalnya dipatok sebesar 1,2 miliar peso, sedangkan kerusakan infrastruktur diperkirakan mencapai 470 juta peso," kata Timbal.
"Hampir 26.000 rumah juga rusak," imbuhnya.
Vamco merupakan topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini. Topan itu telah mengoyak Luzon pada Rabu malam (11/11) dan menyebabkan banjir terburuk dalam beberapa tahun di beberapa bagian ibukota.
Badai itu mengikuti Topan Super Goni, badai terkuat di dunia tahun ini, yang membawa hujan lebat ke provinsi selatan Luzon dan menewaskan banyak orang hanya beberapa hari sebelumnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: