Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

India Bagian Utara 'Tersedak' Kabut Asap Setelah Festival Diwali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 15 November 2020, 22:22 WIB
India Bagian Utara 'Tersedak' Kabut Asap Setelah Festival Diwali
Kabut asap menyelimuti New Delhi pada Minggu (15/11)/CNN
rmol news logo Warga India baru saja bersuka cita merayakan Diwali, atau dikenal juga sebagai "Festival Cahaya" pada Sabtu (14/11). Festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk.

Sebagai bagian dari festival tahunan ini, lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan ini terfokus pada lampu dan cahaya, terutama pada lampu "diya" tradisional. Tidak jarang juga warga India menggunakan petasan dan kembang api untuk memeriahkan festival, meski ada larangan yang diberlakukan.

Sayangnya, sehari setelah festval tersebut, kabut asap menyelimuti sebagian wilayah India, terutama di bagian utara negara tersebut.

Ratusan juta orang di India utara bangun pagi di hari Minggu (15/11) dengan disambut oleh udara beracun, sisa Diwali.

Ibukota New Delhi saja diselimuti kabut tebal, dengan tingkat polusi rata-rata lebih dari sembilan kali lipat dari yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal sebelumnyatelah melarang penggunaan dan penjualan petasan sebelum Diwali. Namun larangan itu agaknya sulit dipatuhi oleh masyarakat.

Banyak orang yang bersuka ria di ibu kota melepaskan sejumlah besar kembang api hingga Minggu pagi (15/11).

Hal itu memicu kegeraman warga dan pencinta lingkungan yang menumpahkan kekesalan di sosial media karena mengalami kesulitan bernapas dan mata yang pedih.

"Dewa kami pasti sangat bahagia hari ini, sehingga pengikut mereka memecahkan petasan dan mencekik anak-anak muda hingga putus asa dan mati," kata pendiri kelompok lingkungan nirlaba Swechha Vimlendu Jha, seperti dikabarkan CNN.

Sebenarnya, polusi udara bukan merupakan masalah baru yang dihadapi oleh India. Di New Delhi, polusi udara biasanya memburuk pada bulan Oktober dan November setiap tahunnya karena para petani membakar limbah pertanian, pembangkit listrik tenaga batu bara, lalu lintas dan hari-hari tanpa angin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA