Staf presiden Azerbaijan, Hikmet Hajiyev mengatakan kondisi cuaca yang buruk membuat penarikan pasukan Armenia dan warga sipil sulit dilakukan. Pasalnya, jalan yang menghubungkan Kelbajar dan Armenia adalah wilayah pegunungan.
Alhasil, pengambilalihan ditunda hingga 25 November sesuai dengan gencatan senjata yang ditandatangani oleh kedua pemimpin negara pada pekan lalu untuk mengakhiri pertempuran sengit selama enam pekan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Azerbaijan akan mengambil alih kendali atas beberapa wilayah di Nagorno-Karabakh, termasuk Kelbajar yang akan dikuasai pada Minggu (15/11).
Setelah perjanjian gencatan senjata diumumkan, banyak penduduk yang putus asa bersiap untuk mengungsi ke Armenia. Namun banyak dari mereka membakar rumah agar tidak dapat digunakan oleh orang Azerbaijan yang akan pindah.
"Orang Armenia merusak lingkungan dan objek sipil. Kerusakan lingkungan, teror ekologi harus dicegah," kata Hajiyev menanggapi aksi pembakaran rumah secara massal itu, seperti dikutip
AP.
"Penempatan dan pemukiman penduduk Armenia di wilayah pendudukan Kelbajar adalah ilegal, Semua pemukiman ilegal di sana harus digusur," lanjutnya.
Pengambilalihan kontrol oleh Azerbaijan sendiri menimbulkan keprihatinan luas mengenai nasib situs budaya dan agama Armenia, terutama Dadivank, biara Gereja Apostolik Armenia yang terkenal yang berdiri sejak abad ke-9.
Tetapi Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev meyakinkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa gereja-gereja Kristen akan dilindungi.
"Umat Kristen Azerbaijan akan memiliki akses ke gereja-gereja ini," kata kantor Aliyev dalam pernyataannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: