Seorang
whistleblower di Badan Intelijen Pertahanan Denmark (FE) membocorkan sebuah laporan yang sangat rahasia, seperti dimuat
Radio Danish yang dikutip
Sputnik, Senin (16/11).
Laporan itu menunjukkan, Badan Keamanan Nasional AS (NSA) telah menggunakan kerja sama intelijen rahasia Denmark-Amerika untuk sengaja melakukan spionase terhadap kementerian pertahanan dan perusahaan swasta di Denmark, serta negara-negara Skandinavia lainnya.
Dalam laporan tersebut, para pimpinan FE diberikan peringatan tentang kemungkinan ilegalitas dalam kolaborasi intelijen dengan AS yang menguras kabel informasi internet Denmark.
Laporan itu juga mengungkap upaya spionase terhadap Kementerian Keuangan dan Luar Negeri Denmark, serta tetangga dan sekutu terdekat, Norwegia dan Swedia.
Spionase dilakukan karena NSA memperoleh akses ke kabel serat optik dan pusat data di pulau Amager di selatan Kopenhagen. Dari sana, lalu lintas data Belanda, Norwegia, Prancis, dan Jerman, serta lembaga politik Denmark dipantau.
Menurut Radio Danish, NSA menggunakan pusat data Amager dengan sistem XKeyscore-nya, yang diungkapkan pada 2013 oleh Edward Snowden, dan merupakan fungsi sentral di seluruh perangkat intersepsi NSA.
Sebuah sumber juga menyebutkan bahwa NSA ingin mengincar perusahaan industri pertahanan yang berbasis di Aarhus, yaitu Terma. Spionase itu dilakukan ketika Denmark memutuskan untuk membeli jet tempur baru untuk menggantikan armada F-16 yang sudah usang.
Dalam tender jet tempur, perusahaan pertahanan Swedia, Saab menjadi salah satu pesaing. Setelah perdebatan sengit dengan banyak kontroversi, pemerintah Denmark akhirnya menetapkan untuk membeli 27 jet tempur F-35 dari AS.
Para ahli mengatakan, memberikan NSA akses ke kabel informasi untuk memata-matai institusi utama Denmark dan industri pertahanan jelas bertentangan dengan kepentingan negara.
"Ini pada dasarnya mengejutkan, karena otoritas yang seharusnya melindungi Denmark membantu merusak keamanan kepentingan vital Denmark," kata seorang profesor hukum konstitusi di Universitas Kopenhagen, Jens Elo Rytter.
Seorang anggota parlemen Norwegia, Freddy Andre Ovtegard dari Partai Kiri Sosialis mengaku tidak terkejut jika AS memata-matai negaranya.
"Saya tidak akan terkejut jika AS memata-matai target Norwegia, seperti yang kami tahu mereka telah melakukannya terhadap kepala pemerintahan negara sekutu sebelumnya. Tetap saja, ini sangat serius jika benar, terutama karena tampaknya terjadi dalam kerjasama dengan Denmark dan menargetkan pengadaan publik paling mahal di Norwegia, jet tempur baru," jelas dia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: