Kabar itu mencuat akhir pekan lalu setelah otoritas di kota Jinan, China mengatakan bahwa mereka menemukan Covid-19 pada daging sapi dan babat serta pada kemasannya yang dikirim dari Brasil, Bolivia, dan Selandia Baru dan juga dari Argentina di wilayah lainnya.
Namun, pemerintah Selandia Baru belum mendapatkan kabar resmi mengenai hal tersebut.
"Selandia Baru belum diberitahu secara resmi oleh otoritas China," kata Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru dalam sebuah pernyataan (Senin, 16/11).
"Para pejabat Selandia Baru sekarang sedang bekerja untuk memastikan asal dan kebenaran laporan ini," sambungnya, seperti dikabarkan
Channel News Asia.
Diketahui bahwa pihak berwenang di Jinan, ibu kota provinsi Shandong, China timur, mengatakan produk daging beku yang terlibat diimpor oleh satu unit Guotai International Group, dan Shanghai Zhongli Development Trade. Produk-produk itu masuk melalui pelabuhan di Shanghai.
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dalam sebuah wawancara di televisi
TVNZ pada awal pekan ini bahwa dia telah diberitahu bahwa bukan daging sapi Selandia Baru yang mengandung Covid-19.
"Kami telah diberitahu bahwa itu adalah daging sapi Argentina, jadi kami hanya mencoba mencari tahu apa yang dilaporkan di sana," kata Ardern.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: