"(Tindakan) itu menyebabkan ketidakpercayaan dan ketegangan yang lebih besar di kawasan itu," kata Borrell dalam pernyataan tertulis pada Minggu malam setelah Erdogan mengunjungi Varosha, sebuah resor pantai yang ditinggalkan oleh warga Siprus Yunani yang melarikan diri dari invasi Turki pada 1974.
Turki mendukung pembukaan kembali sebagian Varosha. Langkah itu langsung dikritik oleh PBB, Athena, dan Nicosia.
Perkembangan hari ini di Varosha muncul di tengah upaya menciptakan ruang untuk dialog dan dimulainya kembali negosiasi di bawah naungan PBB. Penyelesaian yang komprehensif dan penyatuan kembali diperlukan atas dasar kemajuan yang dicapai, menurut Borroll. UE siap untuk memainkan peran aktif dalam mendukung negosiasi ini.
Dia juga menegaskan kembali pentingnya status Varosha, sebagaimana diatur dalam resolusi Dewan Keamanan PBB terkait.
"Sangat penting bagi Turki untuk berkontribusi secara konkret, melakukan tindakan yang bertanggung jawab agar menciptakan lingkungan yang kondusif untuk negosiasi," kata Borrell, seperti dikutip dari
Eureporter, Senin (16/11).
“Pesan Uni Eropa sangat jelas, tidak ada alternatif untuk penyelesaian komprehensif masalah Siprus selain berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB," katanya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: