"Jika UE ingin berkontribusi dalam penyelesaian masalah Siprus, UE harus mengakui keberadaan dan keinginan warga Siprus Turki," isi pernyataan kementerian pada Senin (16/11).
Presiden Turki Recep Tayyip Erogan pada Minggu (15/11) mengunjungi Varosha untuk menandai 37 tahun deklarasi kemerdekaan sepihak (Unilateral Declaration of Independence, UDI), di tengah reaksi dua kubu yang pecah.
Borrell kemungkinan dijadwalkan akan berkunjung ke Siprus dan Yunani pada minggu pertama Desember, di mana para pemimpin UE diharapkan membahas hubungan UE-Turki. Menurut Borrell, yang yang terjadi pada hari Minggu di mana Erdogan melakukan kunjungan ke Varosha justru terjadi pada saat UE berusaha menciptakan ruang untuk berdialog antara pihak-pihak terkait.
Bagi UE, kunjungan Erdogan di Republik Turki Siprus Utara (TRNC) dan Pulau Varosha pada Minggu (15/11) mengungkit luka lama perseteruan dua negara.
Varosha adalah kota resor yang berada di tepi pantai Siprus Utara. Pada awal 1970-an banyak selebriti dunia mengunjungi resor yang dilengkapi fasilitas mewah tersebut. Namun kondisinya kini terlihat seperti kota hantu.
Keputusan Turki untuk membuka kembali sebagian Varosha, yang berada di bawah administrasi Turki, telah menimbulkan kekhawatiran lokal dan internasional.
Kunjungan Erdogan ke Varosha juga dikecam oleh Presiden Nicos Anastasiades. Menurutnya, Ankara sama sekali tidak menghormati legalitas internasional, prinsip dan nilai Eropa, malah dengan bangga menunjukkan penghinaan dan melanggar keputusan dan resolusi PBB.â€
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: