Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Angela Merkel Ketar-ketir, Wabah Covid-19 Di Jerman Mengkhawatirkan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Selasa, 17 November 2020, 17:19 WIB
Angela Merkel Ketar-ketir, Wabah Covid-19 Di Jerman Mengkhawatirkan
Kanselir Jerman, Angela Merkel/Net
rmol news logo Kanselir Angela Merkel mengaku khawatir dengan situasi wabah Covid-19 di Jerman, meskipun jumlah infeksi tidak meningkat dengan signifikan.

Kekhawatiran itu disampaikan Merkel dalam acara bisnis yang diselenggarakan oleh harian Sueddeutsche Zeitung pada Selasa (17/11), seperti dikutip Reuters.

"Jumlah infeksi tidak tumbuh secara eksponensial lagi, tetapi masih terlalu tinggi. Jadi kita harus mengurangi kontak, mengurangi kontak, mengurangi kontak," kata Merkel.

Pernyataan Merkel sendiri muncul sehari setelah ia melakukan pertemuan dengan para pemimpin negara bagian untuk membahas langkah-langkah baru untuk mencegah penyebaran Covid-19, khususnya saat musim dingin.

Tetapi dalam pertemuan yang digelar pada Senin (16/11) itu, para pemimpin sepakat untuk menunda pemberlakuan pembatasan ketat hingga 25 November.

Merkel sendiri mengaku lebih menyetujui aturan ketat karena ia sangat khawatir dengan penyebaran virus corona yang tidak terkendali di beberapa wilayah, termasuk ibukota Berlin.

"Mengendalikan pandemi juga merupakan solusi terbaik bagi perekonomian," ucap Merkel.

Ia menyebut, sekitar 30 hingga 40 persen populasi Jerman rentan Covid-19 karena banyak dari mereka adalah orangtua dan yang memiliki kondisi kesehatan komorbid.

Sejauh ini, Robert Koch Institute (RKI) mencatat, jumlah kasus Covid-19 di Jerman naik 14.419 dalam sehari pada Selasa, dengan angka kematian naik 267.

Jerman saat ini memiliki 141 kasus per 100 ribu penduduk. Namun Merkel menegaskan, pelonggaran pembatasan baru dapat dilakukan jika Jerman memiliki setidaknya 50 kasus per 100 ribu penduduk. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA