Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Majalah Online Motherboard: Militer AS Beli Data Pribadi Dari Aplikasi Muslim Populer

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Selasa, 17 November 2020, 22:09 WIB
Majalah Online Motherboard: Militer AS Beli Data Pribadi Dari Aplikasi Muslim Populer
Militer Amerika Serikat dikabarkan membeli informasi pribadi yang dikumpulkan dari sejumlah aplikasi di seluruh dunia, termasuk beberapa aplikasi populer yang digunakan oleh Muslim/Net
rmol news logo Militer Amerika Serikat dikabarkan membeli informasi pribadi yang dikumpulkan dari sejumlah aplikasi di seluruh dunia, termasuk beberapa aplikasi populer yang digunakan oleh Muslim dan telah diunduh hampir 100 juta kali.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kabar itu pertama kali dipublikasikan oleh majalah online Motherboard berdasarkan hasil investigasi mereka awal pekan ini. Mengutip ulang kabar yang dimuat Al Jazeera (Selasa, 17/11), mereka menemukan bahwa Komando Operasi Khusus Amerika Serikat bahkan memperoleh data lokasi dari beberapa perusahaan aplikasi tersebut.

Aplikasi paling populer di antara mereka yang ditargetkan adalah aplikasi salat dan Quran Muslim bernama Muslim Pro, dengan lebih dari 98 juta unduhan di seluruh dunia.

Aplikasi lainnya yang juga disasar termasuk aplikasi kencan Muslim.

Investigasi itu sendiri dibuat berdasarkan catatan publik, wawancara dengan pengembang, dan analisis teknis. Investigasi Motherboard mencatat beberapa perusahaan memperoleh data lokasi aplikasi saat pengiklan membayar untuk memasukkan iklan mereka ke sesi penjelajahan orang-orang.

Militer Amerika Serikat juga kabarnya mengkonfirmasi laporan berita tersebut.

"Akses kami ke perangkat lunak digunakan untuk mendukung persyaratan misi Pasukan Operasi Khusus di luar negeri," kata Komandan Angkatan Laut Tim Hawkins, seperti dikabarkan Al Jazeera.  

"Kami sangat mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi privasi, kebebasan sipil, hak konstitusional, dan hukum warga negara Amerika," sambungnya.

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam penjualan data lokasi, X-Mode, mengatakan mereka melacak 25 juta perangkat di Amerika Serikat setiap bulan dan 40 juta di tempat lain, termasuk di Uni Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik.

Motherboard memasang aplikasi kencan Muslim Mingle ke ponsel Android dan melihatnya berulang kali mengirimkan koordinat geolokasi yang tepat bersama dengan nama jaringan WiFi ke X-Mode.

Penyelidikan menemukan aplikasi lain yang menyampaikan data lokasi termasuk aplikasi penghitung langkah yang disebut Accupedo, aplikasi cuaca Global Storms, dan CPlus untuk Craigslist.

Sementara itu, senator Amerika Serikat Ron Wyden mengatakan kepada Motherboard bahwa X-Mode juga mengakui menjual data yang dikumpulkannya ke "pelanggan militer Amerika Serikat" lainnya.

Sedangkan pihak X-Mode menyebut bahwa apa yang mereka lakukan telah memenuhi aturan yang berlaku.

"X-Mode melisensikan panel datanya ke sejumlah kecil perusahaan teknologi yang mungkin bekerja dengan layanan militer pemerintah, tetapi pekerjaan kami dengan kontraktor tersebut bersifat internasional dan terutama berfokus pada tiga kasus penggunaan: kontra-terorisme, keamanan siber, dan memprediksi hotspot Covid-19 di masa depan," kata pihak X-Mode kepada majalah online tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA