Di balik pintu kubah tebal di pusat budaya Matenadaran-Gandzasar di ibu kota Armenia, Yerevan, terdapat banyak manuskrip Armenia yang sebagian besar berasal dari abad ke-13. Naskah-naskah kuno itu telah dipindahkan dari Nagorno-Karabakh sejak konflik antara Armenia dan Azerbijan meletus kembali pada September lalu.
“Kami melihat tembakan roket jatuh di Katedral Gandzasar di Shusha, karena Matendaran terletak di sebelah kompleks biara Gandzasar. Demi alasan keamanan, kami memutuskan untuk sementara memindahkan semuanya ke Matendaran di Yerevan,†jelas Aram Torosyam, direktur pusat budaya tersebut, seperti dikutip dari
France24.
Bukan hanya tembakan roket yang membuatnya khawatir, dia juga takut naskah-naskah kuno itu akan dihancurkan oleh pasukan Azerbaijan.
“Naskah-naskah itu dihapus, mengingat bagaimana penghancuran monumen merupakan fenomena berkelanjutan bagi para teroris ini. Azerbaijan, kelompok Turki, mereka memiliki kecenderungan untuk menghancurkan monumen,†ungkapnya.
Naskah-naskah itu adalah bagian penting dari warisan budaya Armenia, banyak yang mendokumentasikan hubungannya yang dalam dan sering bermasalah dengan tetangganya Azerbaijan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: