Berpidato di parlemen pada Selasa (17/11), Khalid mengatakan, Tentara Nasional Afganistan bertanggung jawab atas 96 persen operasi sehingga kepergian pasukan AS tidak memberikan pengaruh yang signifikan.
"Orang tidak perlu khawatir tentang penarikan pasukan asing dari negara (kita). Pasukan Afganistan sepenuhnya mampu mempertahankan negara," kata Khalid yakin, seperti dikutip dari
Arab News.
Sehari sebelumnya, Trump dilaporkan telah mengeluarkan peringatan untuk mengurangi jumlah pasukan AS dari 4.500 menjadi 2.500 orang pada 15 Januari, sebelum pelantikan presiden terpilih, Joe Biden.
Penarikan pasukan AS oleh Trump sendiri menjadi kekhawatiran banyak pihak karena hingga saat ini belum ada kesepakatan damai antara pemerintah Afganistan dan Taliban. Alih-alih, serangan Taliban di seluruh negeri justru meningkat.
Wakil Menteri Pertahanan Tamim Asey bahkan menjadi salah satu pihak yang khawatir. Ia menyebut, penarikan pasukan AS dapat membuat Afganistan mengalami kekacauan seperti di Suriah dan Libya.
Para pakar sendiri mengatakan, penarikan pasukan AS di Afganistan tidak boleh dilakukan secara tergesa-gesa karena dianggap tidak bertanggung jawab.
Penarikan pasukan AS dari Afganistan merupakan isi dari perjanjian antara Washington dan Taliban pada Februari.
Dalam perjanjian tersebut, penarikan pasukan AS diberikan imbalan dengan pengurangan kekerasan oleh Taliban dan kesediaan kelompok itu melakukan kesepakatan damai dengan Kabul.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: