Banyak dari mereka tidak mengenakan masker dan jarak sosial dalam aksi pada Rabu (18/11) itu.
Dilaporkan
Reuters, kelompok alternatif sayap kanan Jerman (AfD) menjadi dalang di balik aksi protes itu.
Mereka melakukan protes dengan membandingkan aturan pembatasan Covid-19 dengan Enabling Act 1933, di mana Jerman dikuasai oleh Nazi.
Seorang pengunjuk rasa tampak mengenakan masker. Tetapi masker tersebut bertuliskan "Merkel-Muzzle", merujuk pada Kanselir Angela Merkel.
Di sisi lain juga terlihat pasukan polisi lengkap dengan kostum anti huru hara berbaris, mencegah para pengunjuk rasa mendekati gedung parlemen.
Aksi unjuk rasa sendiri muncul ketika pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menerapkan aturan pembatasan sosial yang ketat karena situasi wabah Covid-19 yang mengkhawatirkan.
Dalam aturan pembatasan baru yang belulm diterapkan, pemerintah akan mewajibkan penggunaan masker, menutup toko, hingga menghentikan acara olahraga.
Data dari Roberth Koch Institute menunjukkan, Jerman sudah mengonfirmasi 833.307 kasus Covid-19 dengan 13.119 kematian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: