Memakai seragam perusahaan, mereka melakukan aksi di depan gedung parlemen di Oslo pada Rabu (18/11).
Terluka akibat pandemi adalah situasi yang terjadi pada semua maskapai penerbangan di dunia. Norwegian Air sendiri telah meminta pengadilan Irlandia untuk mengawasi restrukturisasi utangnya agar tetap bisa bertahan.
Perusahaan memilih proses di Irlandia karena aset pesawat tersimpan di sana.
Tetapi pada pekan lalu, pemerintah Norwegia menolak permohonan maskapai untuk menyuntikan dana bantuan.
Alhasil, perusahaan mengumumkan pihaknya terpaksa menghentikan operasi pada awal 2021 yang membuat karyawan terpukul.
"Tujuan utama (kami) di sini adalah untuk keluar dari proses ini dalam waktu dekat, dengan perusahaan mendapat 'investasi'," ujar CFO Norwegian Air, Geir Karlsen, seperti dimuat
Reuters.
Norwegian Air merupakan maskapai bertarif rendah terbesar ketiga di Eropa dan maskapai asing terbesar yang melayani New York dan kota-kota besar Amerika lainnya.
Hingga akhir September, utang dan kewajiban perusahaan mencapai 7,4 miliar dolar AS.
Untuk mengurangi biaya, Norwegian Air sudah mengurangi operasinya secara drastis. Dari 140 pesawat, hanya enam yang digunakan untuk rute domestik di tengah pandemi Covid-19.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: