Pemblokiran tersebut dipimpin oleh Senator Bob Menendez dan Chris Murphy dari Partai Demokrat, serta Senator Rand Paul dari Partai Republik.
Pada Rabu (18/11), ketiganya membuat empat resolusi baru agar Departemen Luar Negeri mempertimbangkan kembali penjualan tersebut, seperti dilaporkan
Reuters.
Sementara itu menurut
Politico, anggota parlemen Ilhan Omar juga berencana untuk mengeluarkan UU serupa di DPR.
Dalam sebuah pernyataan, Menendez yang merupakan anggota Komite Hubungan Luar Negeri Senat mengaku khawatir jika penjualan senjata ke UEA dapat digunakan untuk memperburuk konflik yang sedang berlangsung di kawasan Timur Tengah.
"Ada sejumlah kekhawatiran yang luar biasa... Akibatnya, Kongres sebagai pengawas sekali lagi turun tangan untuk menghindari menempatkan keuntungan di atas keamanan nasional, serta untuk mencegah perlombaan senjata baru di Timur Tengah," jelas dia.
Paket penjualan senjata ke UEA yang bernilai lebih dari 23 miliar dolar AS sendiri meliputi 18 unit drone MQ-9B Reaper, 50 unit jet tempur F-35, hingga berbagai amunisi lainnya.
Dimuat
Sputnik, sebagai pihak yang terlibat dalam konflik di Yaman, UEA dikhawatirkan menggunakan senjata dari AS untuk memperburuk konflik di sana.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: