Rencana tersebut akan disampaikan oleh Perdana Menteri Boris Johnson saat berpidato di parlemen pada Kamis (19/11). Di mana anggaran pertahanan akan ditingkatkan menjadi 21,9 miliar dolar AS
Berdasarkan kutipan pidato yang akan dibacakan dan dirilis Downing Street, Johnson mengatakan, peningkatan anggaran tersebut harus dilakukan di tengah pandemi Covid-19 karena situasi yang berbahaya.
"Situasi internasional lebih berbahaya dan lebih kompetitif daripada kapan pun sejak Perang Dingin, dan Inggris harus setia pada sejarah," kata Johnson, seperti dikutip
Sputnik.
"Untuk mencapai ini, kita perlu meningkatkan kemampuan secara keseluruhan," tambahnya.
Dengan peningkatan anggaran dan program modernisasi militer, pemerintah dapat menciptakan 10 ribu pekerjaan tambahan setiap tahunnya di seluruh negeri.
Itu juga akan menjadi investasi terbesar Inggris untuk militer sejak akhir Perang Dingin dan akan memperkuat posisi Inggris sebagai negara paling boros untuk pertahanan di NATO setelah Amerika Serikat (AS).
Selain berinvestasi untuk teknologi militer, Johnson mengatakan, Inggris juga akan membentuk dua badan baru untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan kekuatan luar angkasa.
Dua badan tersebut adalah National Cyber Force dan Space Command yang baru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.