Desakan itu muncul setelah mereka menuduh Grey Wolves, yang dipandang sayap partai yang bersekutu dengan Presiden Erdogan, menyembunyikan ideologi nasionalis dan rasis.
“Kami mendukung mosi yang meminta pemerintah untuk memantau dengan cermat aktivitas gerakan di Jerman dan untuk melawannya dengan tegas melalui aturan hukum kita,†ungkap mereka seperti dikutip dari
AFP, Rabu (18/11).
“Ada sekitar 11.000 ekstremis sayap kanan Turki di Jerman,†kata mosi tersebut.
Prancis mengumumkan pada awal November bahwa mereka akan melarang kelompok Grey Wolves setelah pusat peringatan pembunuhan massal orang-orang Armenia selama Perang Dunia I dirusak dengan graffiti.
Insiden itu terjadi dengan latar belakang ketegangan tajam antara komunitas Armenia dan Turki di Prancis terkait konflik di Nagorno-Karabakh.
Di Turki, kelompok Grey Wolves terkait erat dengan Partai Gerakan Nasionalis (MHP), yang memiliki aliansi politik dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Erdogan.
Grey Wolves dianggap sebagai sayap militan MHP dan menyebabkan kekacauan di jalan-jalan di Turki selama tahun 1970-an dan 1980-an ketika para anggotanya sering bentrok dengan aktivis sayap kiri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: