Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tanggapi Kemarahan China, Scott Morrison: Australia Tidak Akan Tunduk Pada Tekanan Beijing

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 19 November 2020, 13:45 WIB
Tanggapi Kemarahan China, Scott Morrison: Australia Tidak Akan Tunduk Pada Tekanan Beijing
Perdana Menteri Australia Scott Morrison/Net
rmol news logo Ketegangan antara Australia dan China masih jauh dari kata berakhir, ditandai dengan sikap tegas negara itu yang tidak akan mencabut sejumlah kebijakan yang telah membuat marah pemerintah Beijing.

Sekembalinya dari Jepang, dengan tegas Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan bahwa pemerintah Australia tidak akan berkompromi dengan hal-hal yang menyangkut kepentingan nasional.

“Australia tidak akan mengubah kebijakan yang membuat marah mitra dagang terbesar kami, China. Australia juga tidak akan pernah dapat berkompromi untuk kepentingan nasional kami,” katanya seperti dikutip dari 9News, kamis (19/11).

Hal itu diungkapkan Morrison menanggapi 14 keluhan yang dimiliki Beijing dengan Canberra yang dikeluarkan oleh pejabat Kedutaan Besar China.

“Australia tidak akan berkompromi dengan fakta bahwa kami akan menetapkan undang-undang investasi asing kami, atau bagaimana kami membangun jaringan telekomunikasi 5G, atau bagaimana kami melindungi diri dari gangguan dan cara kami menjalankan negara,” ungkapnya.

“Kami tidak akan mengubah semua itu,” tambahnya.

Australia membuat hukum dan aturannya sendiri. Bersama dengan negara lainnya, Australia mengatasi masalah-masalah lain, seperti hak asasi manusia atau hal-hal lainnya, menurut Morrison.
 
"Kami akan terus melakukannya sesuai dengan nilai-nilai kami."

Kekhawatiran Beijing yang dirinci dalam dokumen luar biasa itu termasuk keputusan investasi asing, melarang perusahaan telekomunikasi Huawei meluncurkan jaringan 5G, menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul virus corona, undang-undang campur tangan asing, dan berbicara tentang hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong.

Pejabat Kedutaan Besar China berkata, “China Marah. Jika Anda menjadikan China sebagai musuh, China akan menjadi musuh.”

Menanggapi hal itu, Morrison mengatakan bahwa Australia tidak akan melakukan hal serupa.

"Australia tidak akan melakukan itu. Kami hanya akan tetap menjadi diri kami sendiri,” ungkapnya.

Pada Rabu (18/11) malam, China juga mengecam keputusan pemerintah Australia untuk mendekati pakta pertahanan dengan Jepang, yang akan mencakup peningkatan latihan militer bersama di Laut China Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijiang menuduh pemerintah Australia mengambil tindakan provokatif dan konfrontatif. Dia juga mendesak agar Australia mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki kesalahannya itu.

“Kami akan membentuk kemitraan dengan negara lain seperti Jepang, atau banyak negara lain di Indo-Pasifik dan kami akan melakukannya sesuai dengan kepentingan kami dan kepentingan mereka,” jawab Morrison. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA