Menteri Keuangan Liu Kun mengatakan, angka tersebut adalah nilai gabungan yang diberikan China di bawah kerangka G20 dan tertinggi di antara anggota kelompok tersebut, seperti dimuat
Reuters.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat (20/11), Liu mengatakan, Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China dan Bank Ekspor-Impor China telah menangguhkan pembayaran layanan utang dari 23 negara, senilai total 1,353 miliar dolar AS.
Bank Pembangunan China juga telah menandatangani perjanjian dengan negara berkembang yang melibatkan 748 juta dolar AS pada akhir September.
Sementara itu, laporan Bank Dunia menunjukkan, utang negara-negara termiskin kepada negara-negara G20 mencapai 178 miliar dolar AS pada 2019. Sebanyak 63 persen dari angka tersebut merupakan utang ke China.
Amerika Serikat (AS), China, dan negara-negara G20 lainnya telah menawarkan bantuan kepada negara-negara termiskin di dunia, banyak di antaranya berada di Afrika. Bantuan tersebut diberikan setidaknya pada 2021.
Liu menegaskan, China bersedia meningkatkan bantuan keuangan untuk negara-negara berkembang dan pihak-pihak yang terpukul oleh pandemi.
Beijing juga akan memprioritaskan pasokan vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: