Kepala Pasukan Rudal dan Artileri Rusia Letnan Jenderal Mikhail Matveyevsky mengatakan jika Iskander-M akan terus mengawal Rusia sampai ada sistem pertahanan rudal baru yang akan menggantikan Iskander-M.
"Iskander-M masih memenuhi persyaratan peperangan modern untuk waktu yang cukup lama dan akan tetap menjadi senjata utama satuan Rudal dan Artileri Rusia setidaknya sampai 2030," kata Matveyevsky, seperti dikutip dari
Express.co.
Setelah itu Rusia sudah siap dengan rudal baru, ia menambahkan. Saat ini, pengganti Iskander-M sedang dalam tahap pengembangan.
"Sedang untuk penggantinya, kami bisa mengatakan, pengembangan yang cukup substansial telah tersedia saat ini, tinggal tunggu waktu," ujarnya.
Iskander-M dirancang untuk menyerang target berukuran kecil dan lokasi musuh dengan jarak hingga 500 km. Mulai peluncur rudal, beberapa sistem peluncur roket, artileri jarak jauh, pesawat terbang dan helikopter di aerodrome, hingga pos komando dan komunikasi pusat, seperti dikutip dari
Tass.
Rusia sendiri masih sangat mengandalkan Iskander-M ini.
Matveyevsky mengatakan Rusia saat ini sedang melakukan pekerjaan ilmiah tentang konsep persenjataan artileri roket canggih sambil meningkatkan kemampuan sistem senjata yang ada.
Langkah tersebut merupakan tanda Presiden Vladimir Putin tengah meningkatkan persenjataannya di tengah ketegangan dengan AS dan Eropa.
Kepala Perancang Institut Teknologi Termal Moskow Yuri Solomonov mengungkapkan bahwa Kremlin akan menyelesaikan persenjataan kembali Pasukan Rudal Strategisnya dengan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis silo dan seluler Yars pada tahun 2024.
"Saya yakin semuanya bergerak menuju situasi bahwa kelompok lama akan dipersenjatai kembali sepenuhnya dengan sistem rudal Yars pada tahun 2024," ujar Solomonov.
ICBM telah dikembangkan oleh Institut Teknologi Termal Moskow di bawah pengawasannya.
Menurut laporan, enam divisi rudal telah dipersenjatai kembali dengan ICBM seluler Yars di Rusia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: