Hal itu disampaikan oleh juru bicara Twitter Nick Pacilio dalam sebuah pernyataan.
“Twitter secara aktif bersiap untuk mendukung transisi akun Twitter institusional Gedung Putih pada 20 Januari 2021. Seperti yang kami lakukan untuk transisi presiden pada 2017, proses ini dilakukan dengan konsultasi erat dengan Badan Arsip dan Arsip Nasional,†kata Pacilio , seperti dikutip dari
Politico, Sabtu (21/11).
“Ini juga akan berlaku untuk sekitar selusin akun Gedung Putih, termasuk akun @FLOTUS dan @PressSec,†lanjutnya.
Akun tersebut kemudian akan disetel ulang menjadi nol tweet dan ditransfer ke Gedung Putih Biden yang masuk hari itu.
Twitter telah lama berada di bawah tekanan untuk mengekang penggunaan situs oleh presiden untuk menyebarkan informasi yang salah dan teori konspirasi. Kebiasaan Trump yang sering tiba-tiba mengumumkan kebijakan baru di platform telah menyebabkan keluhan lama tentang pengaturan melalui tweet.
Sejak pemilihan umum, perusahaan itu telah memasang label peringatan pada banyak tweet Trump saat dia terus bersikeras bahwa dia memenangkan suara, dan bahwa kemenangan Biden adalah karena penipuan besar-besaran.
Sementara Biden adalah pengguna Twitter yang jauh lebih tenang. Sejauh ini dia mengirim kurang dari 7 ribu tweet kepada 19 juta pengikutnya, dibandingkan dengan Trump yang mencuit sebanyak 58 ribu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: