Dalam pidatonya, Erdogan memperingatkan Uni Eropa untuk tidak memanipulasi ketegangan di Mediterania Timur.
"Kami berharap Uni Eropa menepati janjinya, tidak mendiskriminasi kami atau setidaknya tidak menjadi alat untuk membuka permusuhan yang menargetkan negara kami," kata Erdogan, seperti dimuat
AFP.
"Kami tidak melihat diri kami di tempat lain kecuali di Eropa. Kami membayangkan membangun masa depan bersama dengan Eropa," lanjut dia.
Erdogan juga mengatakan, Turki akan mendorong upaya politik, diplomasi, dan dialog untuk menyelesaikan masalah dengan negara atau institusi mana pun.
Pesan Erdogan sendiri muncul ketika para pemimpin Uni Eropa berencana untuk membahas sanksi yang lebih lanjut atas aktivitas Turki di Mediterania Timur.
Pengerahan kapal eksplorasi Turki, Oruc Reis di wilayah sengketa dengan Yunani telah memicu perang kata-kata sengit antara Ankara dan negara-negara anggota Uni Eropa.
Pada awal bulan ini, mereka juga telah memperpanjang sanksi terhadap Turki selama satu tahun mendatang. Sanksi tersebut adalah larangan visa dan pembekuan aset terhadap individu yang terlibat dalam eksplorasi gas yang diperebutkan.
Pada satu titik Turki telah mengejar jalur menuju keanggotaan Uni Eropa, tetapi menghadapi tentangan dari beberapa anggota Uni Eropa. Upaya Turki juga semakin mundur di bawah kepemimpinan Erdogan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: