Seorang pejabat di kedutaan China yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Australia harus berhenti menganggap Beijing sebagai ancaman strategis jika ingin melakukan negosiasi.
"Tentu saja bisa dibilang butuh dua orang untuk menari tango. Tapi di sini, Anda lihat, masalahnya semua disebabkan oleh pihak Australia," kata pejabat tersebut, seperti dikutip
Sputnik, Minggu (22/11).
"Menurut kami, mentalitas perang dingin harus dibuang agar China dapat dilihat sebagai peluang dan bukan ancaman. Jika tidak, seluruh lintasan akan tergelincir," tambahnya.
Hubungan antara China dan Australia telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, dimulai dengan pemblokiran Huawei pada 2018.
Ketegangan antara keduanya meningkat setelah Canberra menyerukan diadakannya penyelidikan internasional atas wabah virus corona yang diyakini berasal dari China.
Tersinggung, China kemudian memberlakukan tarif impor kepada Australia dan memboikot sejumlah produk utamanya.
Pemerintah Australia kemudian berulang kali berupaya melakukan negosiasi yang ditolak oleh China.
Saat berbicara di acara Business Council of Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, meskipun pemerintahnya bersedia menjaga hubungan baik, China tidak siap untuk pertemuan kecuali Australia berkompromi dengan nilai-nilai tertentu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: