Wakil Direktur Institut Virologi Wuhan, Shi Zhengli mengatakan serangkaian tes baru yang dilakukan menunjukkan bahwa virus corona tidak berasal dari laboratorium virologi di Wuhan.
South China Morning Post pada Sabtu (21/11) memuat, Shi melakukan tes sampel darah dari para penambang yang jatuh sakit setelah bekerja di gua kelelawar di China barat daya delapan tahun lalu.
Hasilnya menunjukkan tidak ada subjek yang terinfeksi Covid-19. Temuan Shi diterbitkan pada pekan ini di jurnal ilmiah, Nature.
Shi yang disebut sebagai "wanita kelelawar" selama ini telah memfokuskan penelitiannya pada virus dari binatang tersebut, di mana virus corona juga diyakini berasal dari kelelawar.
Selama ini, Institut Virologi Wuhan telah menjadi subjek teori konspirasi di mana virus corona baru disebut-sebut sebagai hasil kebocoran laboratorium.
Pada Mei, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah badan intelijennya sendiri dengan mengatakan bahwa virus corona berasal dari laboratorium China.
Terlepas dari standar internasional seputar penamaan virus yang melarang judul yang berkaitan dengan geografi, Trump berulang kali menyebut Covid-19 sebagai "Virus China".
Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi hampir 58 juta orang di seluruh dunia dan menyebabkan kematian 1,37 juta orang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: