Presiden Bank Dunia, David Malpass mengaku senang dengan kemajuan negara-negara G20 karena meningkatkan transparansi dan memberikan keringanan utang kepada negara-negara miskin. Walau begitu, Malpass mengatakan, masih banyak negara yang perlu mendapat keringanan utang.
"Pengurangan utang dan transparansi akan memungkinkan investasi produktif, kunci untuk mencapai pemulihan yang lebih awal, lebih kuat dan lebih tahan lama," kata Malpass dalam KTT G20 yang digelar secara virtual pada Sabtu (21/11), seperti dikutip
Arab News.
"Kita harus berhati-hati agar tidak berbuat terlalu sedikit sekarang, dan kemudian mengalami gagal bayar (sehingga terjadi) restrukturisasi utang yang berulang seperti tahun 1980-an," jelas dia.
Pada 1980-an atau juga disebut "lost decade", banyak negara Amerika Latin tidak dapat membayar utang sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi global.
Secara khusus, Malpass mendorong keringanan utang untuk negara-negara seperti Chad, Angola, Ethiopia, dan Zambia, yang memiliki prospek suram terkait dampak pandemi Covid-19.
Ia juga mengatakan, Bank Dunia bekerja sama dengan G20 untuk mendampingi sejumlah negara dan wilayah yang rapuh karena konflik dan kekerasan, seperti di Sahel, Somalia, Lebanon, Gaza dan Tepi Barat.
BERITA TERKAIT: