"Kami melihat diri kami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Eropa. Namun ini tidak berarti bahwa kami akan tunduk pada serangan terbuka ke negara dan bangsa kami, ketidakadilan terselubung dan standar ganda," kata Erdogan dalam pidatonya di hadapan anggota Partai AK (Minggu, 22/11).
Diketahui bahwa Turki merupakan kandidat resmi untuk keanggotaan Uni Eropa. Meski hingga saat ini, proses negosiasinya masih berjalan alot.
Salah satu masalah yang dihadapi Turki dan negara Eropa adalah kegiatan pengeboran Turki di bagian yang disengketakan di Mediterania timur. Hal tersebut meningkatkan ketegangan dengan Uni Eropa karena Turki terkunci dalam perselisihan dengan Yunani dan Siprus mengenai luasnya rak kontinental dan sumber daya hidrokarbon mereka.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada bulan ini bahwa retorika Turki di Siprus memperburuk ketegangan dengan Uni Eropa.
Namun di sisi lain, Turki menilai bahwa mereka tidak memiliki masalah dengan Uni Eropa.
"Kami tidak percaya bahwa kami memiliki masalah dengan negara atau institusi yang tidak dapat diselesaikan melalui politik, dialog dan negosiasi," kata Erdogan, seperti dikabarkan
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: