Berdasarkan draft daftar yang dipublikasikan oleh Departemen Perdagangan AS, perusahaan Negeri Tirai Bambu yang masuk dalam kategori tersebut di antaranya sektor dirgantara.
Dimuat
Reuters pada Senin (23/11), mereka adalah Commercial Aircraft Corp of China Ltd (COMAC), Aviation Industry Corporation of China (AVIC), dan 10 entitas terkait lainnya.
Daftar itu disebut sebagai perusahaan Chinda dan Rusia yang dianggap AS sebagai afiliasi militer, di mana sebagian besar barang yang mereka produksi dijual kepada militer mereka.
Dalam aturan, perusahaan yang masuk daftar akan sulit mendapatkan lisensi untuk mendapatkan barang AS.
Pembatasan ekspor berlaku untuk item seperti perangkat lunak komputer, peralatan ilmiah, hingga suku cadang dan komponen pesawat.
Pengumuman tersebut muncul ketika perusahaan pesawat raksasa AS, Boeing tengah berjuang untuk mendapatkan persetujuan terbang China atas 737 MAX-nya yang sudah bisa kembali masuk layanan.
Selain 89 daftar China, draft tersebut juga menunjuk 28 entitas Rusia, termasuk perusahaan dirgantara Irkut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: