Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Pakistan Tarik Cuitan Di Twitter Yang Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macron Seperti Nazi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 23 November 2020, 14:35 WIB
Menteri Pakistan Tarik Cuitan Di Twitter Yang Sebut Presiden Prancis Emmanuel Macron Seperti Nazi
Presiden Prancis Emmanuel Macron /Net
rmol news logo Menteri Federal untuk Hak Asasi Manusia Pakistan, Shireen Mazari akhirnya menarik komentar yang dia buat sendiri di akun Twitternya. Sebelumnya di menulis  bahwa Presiden Prancis Emmanuel Macron memperlakukan umat Muslim seperti Nazi memperlakukan orang Yahudi selama Perang Dunia Kedua.

“Macron memperlakukan umat Muslim seperti yang apa dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi - anak-anak Muslim akan mendapatkan nomor ID (sementara anak-anak lain tidak) sama seperti orang Yahudi dipaksa memakai bintang kuning di pakaian mereka untuk identifikasi,” kata Mazari dalam cuitannya pada Sabtu (21/11), seraya menautkan ke artikel online yang berisi tentang ide memberikan ID pada anak-anak Prancis.

Dalam cuitan lanjutannya pada hari Minggu, Mazari kembali menggandakan klaimnya, menyusul kecaman dari kementerian luar negeri Prancis pada Sabtu malam, yang menggambarkan cuitannya sebagai kebohongan terang-terangan, dijiwai dengan ideologi kebencian dan kekerasan.

Namun isi artikel itu kemudian diubah pada hari Minggu (22/11) yang menuliskan bahwa gagasan pemberan ID itu akan diterapkan pada semua anak di Prancis dan tidak hanya untuk anak-anak Muslim.

Menyadari ada perubahan isi artikel itu, tak lama Mazari mentweet: “Artikel yang saya kutip telah dikoreksi oleh publikasi yang relevan, saya juga telah menghapus tweet saya pada hal yang sama," seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (22/11).

Insiden tersebut masih terkait dengan kemarahan di Pakistan atas publikasi ulang karikatur Nabi Muhammad oleh majalah satir Prancis Charlie Hebdo dan pernyataan Macron tentang radikalisme Islam.

Sementara Macron dalam sebuah wawancara pekan lalu telah mengatakan bahwa dia menyerang terorisme Islam bukan agama Islam.

“Saya tidak menyerang Islam, saya menyerang terorisme Islam.” rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA