Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pererat Hubungan Diplomatik, Israel Kirim Delegasi Resmi Pertama Ke Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 24 November 2020, 07:53 WIB
Pererat Hubungan Diplomatik, Israel Kirim Delegasi Resmi Pertama Ke Sudan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Israel mengirim delegasi pertamanya ke Sudan untuk membahas potensi kerja sama ekonomi dan kemanusiaan pada Senin (23/11). Delegasi Israel itu dilaporkan telah bertolak dari Bandara Ben Gurion menuju Khartoum untuk melakukan pembicaraan antara kedua negara mengenai kesepakatan normalisasi yang diumumkan bulan lalu.

Dilaporkan situs berita Ynet, delegasi tersebut terdiri dari sekelompok kecil pejabat pemerintah dan akan mempersiapkan dasar untuk kunjungan yang lebih besar dari pejabat tingkat tinggi Israel dalam beberapa minggu mendatang.

Pada 23 Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Sudan akan mulai menormalisasi hubungan dengan Israel. Kedua negara juga akan menandatangani kesepakatan yang mencakup pertanian, perdagangan, penerbangan, dan migrasi, seperti dikutip dari Time Of Israel, Senin (23/11).

Pada saat itu, Kementerian Luar Negeri Sudan mengatakan bahwa pejabat Sudan dan Israel akan bertemu pada minggu-minggu berikutnya untuk membahas paket kesepakatan kerja sama untuk mencapai kepentingan bersama kedua bangsa.

Kesepakatan normalisasi datang setelah Trump mengatakan dia memutuskan untuk menghapus Sudan dari daftar negara sponsor terorisme. Penghapusan tersebut membuka pintu bagi Sudan untuk mendapatkan pinjaman dan bantuan internasional, yang dibutuhkannya untuk menghidupkan kembali ekonominya yang terpukul dan menyelamatkan transisinya ke demokrasi, menyusul pemberontakan tahun lalu yang menyebabkan militer menggulingkan otokrat lama Omar al-Bashir.

Ekonomi Sudan telah menderita akibat sanksi AS dan salah urus selama beberapa dekade di bawah al-Bashir. Pemerintah transisi telah bergumul dengan defisit anggaran yang sangat besar dan kekurangan barang-barang penting yang meluas, termasuk bahan bakar, roti dan obat-obatan. Inflasi tahunan melonjak melewati 200 persen bulan lalu karena harga roti dan kebutuhan pokok lainnya melonjak, menurut angka resmi.

Dua hari setelah kesepakatan normalisasi diumumkan, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel setuju untuk mengirimkan gandum senilai 5 juta dolar ke Sudan untuk membantu mengatasi krisis ekonomi.

Israel dan Sudan juga diperkirakan akan membahas nasib sekitar 6.000 pencari suaka Sudan yang saat ini berada di Israel, dengan Yerusalem dilaporkan telah menyusun proposal untuk mengirim kembali pengungsi yang ingin kembali ke negara asal mereka.

Sudan adalah negara Arab ketiga yang mengisyaratkan kesediaan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel dalam beberapa bulan terakhir sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi AS, setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA