Kedutaan Besar China di Brasil menyatakan, Eduardo yang merupakan anggota kongres merusak hubungan kedua negara melalui komentarnya terkait perusahaan telekomunikasi raksasa Huawei.
"Anggota Kongres Eduardo Bolsonaro, putra presiden, telah membuat pernyataan yang menggelapkan suasana persahabatan antara kedua negara dan merusak citra Brasil," tulis kedutaan di akun Twitter-nya pada Selasa (24/11), seperti dikutip
Reuters.
Sehari sebelumnya, Senin (23/11), Eduardo menyebut Huawei adalah mata-mata China dalam akun Twitter-nya. Namun beberapa saat kemudian unggahan tersebut dihapus.
Selain itu, Eduardo juga mencuit bahwa Brasil berupaya untuk membangun Jaringan Bersih untuk melawan "musuh kebebasan" seperti Partai Komunis China.
Menanggapi cuitan Eduardo, kedutaan mengatakan komentar tersebut tidak dapat diterima.
Sementara Huawei mengatakan akan mematuhi undang-undang Brasil untuk pengujian dan klarifikasi apa pun yang dianggap perlu oleh pihak berwenang.
Huawei sendiri telah memicu keretakan hubungan antara China dengan banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS). Washington menganggap Huawei sebagai ancaman keamanan dan memberlakukan pembatasan perdagangan pada perusahaan tersebut pada September.
Pemerintahan Bolsonaro pada awal November juga telah bergabung dengan Jaringan Bersih yang dipimpin oleh AS dengan 30 negara dan perusahaan sebagai anggota.
Inisiasi tersebut ditujukan untuk membangun jaringan telepon seluler 5G tanpa mengikutsertakan Huawei dan ZTE China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: