Kementerian Teknologi Federal India pada Selasa (24/11) mengumumkan larangan penggunaan 43 aplikasi seluler yang sebagian besar berasal dari China.
Dalam pernyataannya, kementerian menyebut aplikasi tersebut mengancam kedaulatan dan integritas India yang dianggap sebagai "serangan digital".
Beberapa waktu lalu, India juga telah melarang lebih dari 170 aplikasi yang dianggap telah mengumpulkan dan membagikan data pengguna mereka.
Gelombang sanksi terhadap aplikasi China muncul di tengah perselisihan keduanya di perbatasan. Pada Juni lalu, 20 tentara India tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di perbatasan Himalaya yang disengketakan.
AliExpress sendiri bukanlah pemain utama di pasar e-niaga India yang sudah lebih dulu dikuasai oleh Walmart Inc. dan unit lokal Amazon.com Inc.
Tetapi aplikasi itu populer di antara beberapa penggemar sepeda motor dan pemilik toko kecil, yang menggunakannya untuk mencari barang murah.
Banyaknya larangan aplikasi di India juga telah mengguncang ambisi raksasa teknologi China seperti Bytedance dan Tencent untuk masuk ke negara Asia Selatan itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: