Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ditentang Australia, Negara Bagian Victoria Tetap Lanjutkan Kerjasama Dengan China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 25 November 2020, 15:01 WIB
Ditentang Australia, Negara Bagian Victoria Tetap Lanjutkan Kerjasama Dengan China
PM Victoria Daniel Andrews/Net
rmol news logo Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews memutuskan untuk tetap mempertahankan perjanjian perdagangannya dengan China. Ia mengklaim bahwa keputusan tersebut dimaksudkan untuk mengekspor produk negara bagian ke pasar yang lebih besar.

Andrews menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China untuk mendukung Belt and Road Initiative senilai 1,5 triliun dolar pada tahun 2018, menjadikan Victoria satu-satunya pemerintah di negara Australia yang melakukannya.

Perjanjian tersebut telah lama menjadi kontroversi, apalagi Pemerintah Federal secara konsisten skeptis tentang motif China.

Namun, Andrews mengatakan bahwa masalah diplomatik antara Australia dan China tidak boleh menghalangi perjanjian perdagangan.

“Saya fokus untuk memasukkan sebanyak mungkin produk dari Victoria ke pasar besar,” katanya, seperti dikutip dari 9News, Rabu (25/11).

“Tidak ada pasar yang lebih besar dari China. Akan ada perbedaan. Anda harus memisahkan masalah diplomatik ini di mana Anda bisa dari perdagangan kami,” lanjutnya.

“Ini adalah kepentingan kami untuk memiliki lebih banyak produk ke China dan Eropa dan negara-negara Asia kami,” kata Andrews.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton menggambarkan perjanjian Belt and Road sebagai inisiatif propaganda dari China.

“Victoria perlu menjelaskan mengapa mereka menjadi satu-satunya negara bagian di negara itu yang menandatangani perjanjian ini,” katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA