Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Uni Eropa: Konflik Tigray Mengganggu Stabilitas Afrika Timur Dan Wilayah Tanduk

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Rabu, 25 November 2020, 16:37 WIB
Uni Eropa: Konflik Tigray Mengganggu Stabilitas Afrika Timur Dan Wilayah Tanduk
Uni Eropa mendesak pihak bertikai di Tigray untuk berdamai/Net
rmol news logo Konflik bersenjata antara militer Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) di wilayah Tigray utara sangat mengganggu kestabilan di wilayah Afrika Timur dan Tanduk.

Untuk itu, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Joseph Borrell mendesak para pihak yang bertikai untuk menghentikan pertempuran.

"Saya mengungkapkan keprihatinan yang besar atas meningkatnya kekerasan yang menargetkan etnis, banyak korban dan pelanggaran hak asasi manusia serta hukum humaniter internasional," kata Borrell, usai berbicara dengan menteri luar negeri Ethiopia pada Selasa malam (24/11).

Lebih lanjut, Borrell mengisyaratkan dukungan untuk mediasi yang dipimpin oleh Uni Afrika.

"Itulah satu-satunya cara untuk menghindari destabilisasi lebih lanjut," terang dia.

Sejak konflik meletus pada 4 November, ratusan orang telah tewas dan lebih dari 41 ribu lainnya mengungsi ke Sudan.

Gelombang pengungsi semakin besar seiring habisnya tenggat waktu ultimatum yang disampaikan oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed.

Pada Minggu (22/11), ia mendesak TPLF untuk menyerah dalam kurun waktu 72 hari, sebelum pasukan Ethiopia menyerang Tigray. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA