Tanggapi Menlu Kanada Yang Usil, China Sarankan Ambil Cermin Dan Merenung

Ilustrasi/Net

Champagne pada hari Selasa mengatakan bahwa China, dengan diplomasi koersifnya, telah menahan warga asing sesuka hati. Tak hanya itu, dia juga mengomentari kesepakatan Tiongkok dengan Hong Kong, Xinjiang, dan masalah hak asasi manusia yang terjadi di China.
Menanggapi itu, Kedutaan Besar China mengatakan bahwa negaranya selalu memperlakukan negara lain dengan hormat dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip hak asasi manusia. Sebaliknya, menurut kedubes, Kanada lah yang justru telah mengabaikan masalah sistemiknya sendiri dan mengadopsi standar ganda.
"China merangkul hubungan persahabatan dengan negara lain berdasarkan rasa saling menghormati dan dialog yang sederajat, sambil berdiri teguh dalam menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami sendiri," bunyi pernyataan Kedutaan Besar China, seperti dikutip dari GT, Rabu (25/11).
Warga negara asing yang dimaksud dalam klaim Champagne adalah orang Kanada yang ditangkap oleh otoritas peradilan Tiongkok karena melakukan kejahatan yang merugikan keamanan nasional Tiongkok. Sebagai perbandingan, Meng Wanzhou telah ditahan secara tidak wajar tanpa melanggar hukum Kanada.
"Dalam pengertian ini, itu adalah langkah Kanada, bukan China, yang suka menahan warga asing sesuka hati," kata pernyataan itu.
"China juga telah menegakkan dan melindungi hak asasi manusia. Situasi hak asasi manusia saat ini di China adalah yang terbaik dalam sejarah, dan hanya orang China yang paling banyak bersuara dalam hal ini," tambah juru bicara Kedutaan Besar China.
Berkenaan dengan masalah Hong Kong dan Xinjiang, kedutaan menjelaskan bahwa penerapan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong membantu kawasan tersebut untuk menjaga stabilitas dan kemakmuran sambil memberikan hak-hak yang sah kepada penduduk Hong Kong.
Pemerintah China telah mengambil tindakan anti-terorisme di Xinjiang sesuai dengan undang-undang, yang telah membalikkan situasi keamanan di wilayah tersebut dan memenangkan dukungan sepenuh hati dari semua kelompok etnis.
Menekan tuduhan palsu Champagne, kedutaan mendesak Kanada untuk melihat dirinya sendiri di cermin, dan merenungkan stigma mereka sendiri serta masalah sistemik domestiknya seperti diskriminasi rasial yang mengakar.
"Kanada harus berhenti bermain-main dengan standar ganda dan mencampuri urusan internal negara lain dengan menggunakan masalah hak asasi manusia sebagai dalih," ungkap kedutaan.

EDITOR: RENI ERINA
Tag:
Kolom Komentar
Video
Gempa Mamuju, Ustad Das\'ad Latif Nyaris Jadi Korban
Ustad Das #39;ad Latif nyaris menjadi korban akibat gempa bumi yang mengguncang Mamuju. Subuh sekitar Pukul 2.30 WITA. ..
Video
Sebelum Mbak You, Arief Poyuono Sudah Ramalkan Kalabendu
Kenapa tahun ini disebut zaman kalabendu? Banyak pejabat dipenjara, banyak orang jujur disingkirkan, banyak orang lurus ..
Video
BINCANG SEHAT • Memandang Pandemi Dari Kacamata Relawan
Hampir satu tahun Indonesia bergulat dengan pandemi Covid-19. Selain tenaga medis, mereka yang mengambil peranan penting..