Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Amany Burhanuddin Umar Lubis, mengatakan, masyarakat yang disiplin melaksanakan protokol kesehatan di tengah sulitnya ekonomi di masa pandemi, tetap perlu diapresiasi. Apresiasi tidak sebatas dengan memberikan pengobatan tetapi juga perlu ada bantuan ekonomi.
"Yang perlu dipahami dan menjadi perhatian adalah agar masyarakat tidak hanya diberikan pendekatan hukum tetapi juga dengan pendekatan kearifan lokal dan banyak lainnya,' ujar Amany saat memberikan kata sambutan dalam seminar online 'ASEAN-Korea Cooperation Upgrade: Focusing on the New Southern Policy of ROK', yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Republik Merdeka Online, Kamis (26/11).
"Selama pandemi Covid-19, Universitas kami juga bergabung dengan lembaga-lembaga regional dan nasional untuk mengembangkan kerjasama dalam mengatasi krisis kesehatan, juga kerja sama global untuk mengatasi pandemi Covid-19 sesuai dengan topik seminar yang berfokus pada kebijakan baru pemerintah Korea Selatan," ujar Amany.
Menurutnya, topik yang disuguhkan sangat tepat dan relevan untuk memahami dua konteks strategis yang membutuhkan kerja sama yang lebih kuat antara Indonesia dan Korea Selatan.
"Kami siap untuk menjadi bagian dari kerjasama ini, mengingatkan kita untuk berbagi kepentingan bersama dalam mengembangkan kerjasama yang lebih kuat, karena pandemi membutuhkan kemitraan regional," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Indonesia dan Korea Selatan harus bekerja dan mengembangkan kerjasama di bidang ekonomi dan pencegahan konflik dan perang.
"ASEAN dan Korea Selatan ditantang untuk bekerjasama atas maraknya potensi perang antara China dan Amerika," ujar Amany, menambahkan bahwa perang dagang yang digaungkan dua negara besar itu berdampak pada krisis ekonomi.
Sejumlah tokoh hadir memberikan sambutan dalam acara seminar online ini, seperti Kepala Misi Korea untuk Korea Selatan Duta Besar Lim Sungnam dan Dubes RI untuk Korea Selatan Umar Hadi.
Sedangkan, pembicara yang hadir antara lain Ali An Seun Geun, dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Andrew W. Mantong, Peneliti di Pusat Kajian Strategis dan Internasional, dan Santo Darmosumarto, Direktur Urusan Asia Timur dan Pasifik MOFA.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: