Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Perang Dagang, China Berlakukan Tarif Hingga 200 Persen Untuk Anggur Australia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 27 November 2020, 12:14 WIB
Perang Dagang, China Berlakukan Tarif Hingga 200 Persen Untuk Anggur Australia
China memberlakukan tarif hingga 200 persen untuk anggur Australia/Net
rmol news logo Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) semakin panas, khususnya setelah Beijing memberlakukan tarif hingga 200 persen untuk anggur dari Negeri Kanguru tersebut.

Kementerian Perdagangan China pada Jumat (27/11) merilis keputusan awal penyelidikan anggur Australia dan mengumumkan penerapan tarif antara 107 hingga 212 persen untuk produk tersebut.

Itu dilakukan setelah industri minuman China menuding produsen anggur Australia melakukan dumping wine ke China dengan tarif diskon sehingga mengurangi daya saing produsen lokal.

Baik pemerintah Australia maupun industri wine mereka telah membantah keras tuduhan tersebut.

Setiap tahunnya, Australia mengekspor anggur ke China senilai 1,2 miliar dolar AS.

Menindaklanjuti aturan tarif baru dari China, para pemimpin industri di Australia telah menjadwalkan diri untuk bertemu pada Jumat.

Kepala Eksekutif Australian Grape and Wine, Tony Battaglene mengatakan tarif yang diberlakukan China akan sangat sulit menjual produk mereka.

"Saya pikir itu akan berdampak serius," kata Battaglene. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA