Dia turun di Bandara Canberra pada Jumat sore ini, bertemu dengan pejabat kesehatan dan anggota Angkatan Pertahanan Australia, setelah meninggalkan pesawatnya.
Menteri Luar Negeri Marise Payne mengatakan Moore-Gilbert harus menjalani karantina karena kekhawatiran Covid-19, seperti dikutip dari
9News, Jumat (27/11).
Moore-Gilbert telah ditahan di Iran selama lebih dari dua tahun karena dicurigai sedang memata-matai otoritas lokal. Wanita berusia 33 tahun itu mendarat pertama kali di negara tersebut pada September 2018 sebagai bagian dari konferensi pendidikan.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Kamis (26/11) mengatakan pembebasannya setelah 804 hari di balik jeruji tercapai melalui kerja keras yang dilakukan oleh pejabat Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) serta Duta Besar Australia untuk Iran.
“Keterampilan dan pengalaman orang-orang yang telah terlibat dalam menangani masalah ini luar biasa,†ungkapnya.
Ditanya tentang pertukaran tahanan sebagai imbalan pembebasan Moore-Gilbert, Morrison enggan untuk menjelaskan lebih detail. Namun, dia meyakinkan warganya bahwa pembebasan tersebut tidak akan merugikan merugikan keselamatan mereka dan tidak ada tahanan yang dibebaskan di Australia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: