Kuba mengenang sosok Maradona sebagai teman baik mantan pemimpin Fidel Castro, pria yang pernah dikatakan Maradona seperti ‘ayah kedua’ baginya.
Keduanya pertama kali bertemu ketika Maradona mengunjungi Kuba pada 1987, menyusul kemenangan Argentina di Piala Dunia 1986, dan beberapa kunjungan lain sang legenda.
Persahabatan mereka semakin dalam ketika Maradona menghabiskan empat tahun di Havana pada awal 2000-an untuk dirawat karena kecanduan narkoba, dan ketika Castro meninggal pada 2016, Maradona memberikan penghormatan yang tulus.
“Saya merasa seperti orang Kuba, mereka telah memberi saya banyak cinta selama saya sakit dan fakta bahwa hari ini saya bisa bangun setiap pagi dan saya bisa berolahraga, saya dapat berbicara dengan Anda, dengan saudara-saudara saya atau saya dapat melakukan wawancara, saya berhutang banyak pada Fidel,†katanya, saat itu, seperti dikutip dari
AFP.
“Dia adalah ayah kedua bagiku, pria yang kusayangi,†ungkapnya.
Maradona sangat menyajung Fidel Castro. Dalam suatu kesempatan saat ia menjalani rehabilitasi narkoba di Havana pada 2001, Maradona menunjukkan tato di kakinya bergambar wajah pemimpin Kuba itu.
Dalam nasib yang berbeda, Castro meninggal pada tanggal 25 November, tanggal yang sama dengan kematian Maradona, sebuah kebetulan yang tidak luput dari perhatian warga Kuba.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: