Komentar Zhao muncul setelah juru bicara Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa siapa pun yang terlibat dalam aktivitas di sektor minyak Venezuela berisiko terkena sanksi.
"Kerja sama kedua negara didasarkan pada keuntungan bersama, pijakan yang sama dan prinsip komersial, dan sejalan dengan undang-undang yang relevan," kata Zhao, seperti dikutip dari
Global Times, Jumat (27/11).
Menurut Zhao, Venezuela akan tetap menjadi mitra penting China di Amerika Latin. Dia juga mencatat bahwa kerja sama bilateral antara China dan Venezuela bermanfaat bagi masyarakat di kedua negara.
Reuters melaporkan bahwa meskipun ada sanksi dari AS, perusahaan negara Venezuela Petroleos de Venezuela (PDVSA) telah mulai melanjutkan kembali pengiriman minyak langsung ke China, mengutip data dari platform industri.
Laporan itu juga mengatakan bahwa dua perusahaan milik negara, China National Petroleum Corp (CNPC) dan PetroChina, telah berhenti mengimpor minyak mentah dan bahan bakar dari Venezuela pada Agustus 2019.
Dalam lima bulan pertama tahun ini, data bea cukai menunjukkan bahwa perdagangan China dengan Venezuela turun sebesar 77,8 persen menjadi 756,96 juta dolar AS.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: