Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kemenangan Joe Biden, Setitik Harapan Bagi Imigran Meksiko Yang Diusir Trump

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 28 November 2020, 13:19 WIB
Kemenangan Joe Biden, Setitik Harapan Bagi Imigran Meksiko Yang Diusir Trump
Demonstran yang tergabung dalam Koalisi Imigrasi New York meminta Presiden terpilih Joe Biden memprioritaskan reformasi imigrasi, Senin 9 November 2020, di New York/Net
rmol news logo Kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS 2020 menghadirkan setitik harapan bagi ribuan migran asal Meksiko yang dikenal sebagai ‘Dreamers’ atau ‘Pemimpi’.

Migran bernama Mauricio Lopez  yang dideportasi kembali ke Meksiko setelah menghabiskan sebagian besar hidupnya di Amerika adalah salah satunya. Dia berharap pemerintahan Joe Biden tidak akan mengusirnya.

Guru bahasa Inggris berusia 26 tahun itu adalah satu dari ribuan migran yang dikenal sebagai ‘pemimpi’. Dia dibawa oleh orangtuanya saat masih anak-anak untuk pergi dan menetap di AS.

Seperti banyak orang Meksiko yang diusir, khususnya di bawah Presiden Donald Trump, Lopez berharap presiden terpilih Biden akan mendorong perubahan yang melindungi migran tidak berdokumen seperti dirinya.

“Alangkah baiknya bagi kami jika dia melonggarkan undang-undang keimigrasian jika ada proses suaka, jika dia mempermudah kami untuk mendapatkan izin kerja atau visa turis, karena banyak dari kami memiliki keluarga di sana,” katanya, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/11).

Lopez dideportasi ke Meksiko dari Carolina Utara pada tahun 2016 setelah dia tidak dapat memperbarui izin tinggalnya di bawah program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) untuk imigran tidak resmi yang dibawa ke Amerika Serikat sebagai anak-anak.

Lopez dideportasi bersama ibunya, meninggalkan seorang saudara perempuannya. Tetapi kemudian saudara perempuannya itu juga terusir.

Meski sudah terlambat bagi dirinya secara pribadi, Lopez berharap para migran muda lainnya bisa mendapatkan keuntungan di bawah pemerintahan baru.

“Para Pemimpi merasa lebih positif dengan Biden. Ada harapan mereka punya jalur kewarganegaraan atau residensi,” ujarnya.

Sekitar 89 ribu orang Meksiko diusir dari Amerika Serikat pada paruh pertama tahun ini, menurut kementerian dalam negeri.

Sebenarnya pengusiran yang meluas juga terjadi selama AS berada di bawah pemerintahan Demokrat. Sekitar tiga juta imigran tidak resmi dideportasi oleh mantan presiden Barack Obama antara 2009 dan 2016, ketika Biden menjadi wakil presiden.

Biden telah mengisyaratkan akan menghapuskan kebijakan Trump, yang sebelumnya berjanji untuk menghentikan hampir semua imigrasi dan mengusir lebih dari 10 juta migran tidak berdokumen yang diperkirakan tinggal di Amerika Serikat.

Tetapi para ahli mengatakan Biden mungkin akan dilumpuhkan oleh Senat yang dikendalikan Partai Republik, tergantung pada hasil putaran kedua di negara bagian Georgia pada 5 Januari.

“Bahkan dengan keinginan terbaik dari pemerintah baru, itu (perubahan) tidak akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Leticia Calderon, pakar migrasi di Institut Mora Meksiko.

“Kemenangan Demokrat seharusnya tidak dilihat sebagai ‘undangan untuk bermigrasi’ karena berpikir ‘orang jahat’ pergi dan sekarang ‘orang baik’ ada di Gedung Putih,” katanya.

“Sistem imigrasi di Amerika Serikat tidak memiliki partai politik,” tambahnya.

Biden sendiri dengan keras mengkritik tindakan Trump melawan ‘Dreamers’.

“Kemungkinan mereka akan menanganinya dalam 100 hari pertama pemerintahan, tetapi itu harus melalui Senat, di mana kemungkinan akan menemui perlawanan,” kata Calderon.

Sekitar 12 juta orang yang lahir di Meksiko tinggal di AS, serta 26 juta lainnya yang memiliki setidaknya satu orang tua atau kakek nenek yang lahir di tanah Meksiko. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA