Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Seniman Kuba Berunjuk Rasa Tuntut Kebebasan Berekspresi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 28 November 2020, 15:20 WIB
Seniman Kuba Berunjuk Rasa Tuntut Kebebasan Berekspresi
Seniman Kuba berkumpul di luar kantor Kementerian Kebudayaan untuk aksi protes/Net
rmol news logo Ratusan seniman menuntut keadilan atas penangkapan teman sesama pekerja seni yang ditangkap oleh pemerintah hanya karena tuduhan penghinaan. Sekitar 200 seniman Kuba berkumpul di luar kantor Kementerian Kebudayaan dalam aksi unjuk rasa yang sangat langka atas kebebasan berekspresi.

Aksi unjuk rasa itu mendapat dukungan dari tokoh-tokoh bioskop Kuba terkemuka. Demonstrasi tersebut menyusul pengusiran yang dilakukan pihak berwenang pada Kamis malam terhadap anggota seniman lain di pusat bersejarah Havana.

Sebanyak 14 seniman, anggota Gerakan San Isidro, terpaksa diusir dari pusat bersejarah Havana sesuai dengan protokol Covid-19. Kuba sedang menggiatkan aturan ketat setelah beberapa orang yang kembali ke negara itu dari Meksiko melalui Amerika Serikat dan tidak dikarantina dengan benar.

Ini adalah hari kesepuluh para seniman itu melakukan protes. Enam di antaranya melakukan aksi mogok makan. Aksi itu menyita perhatian masyarakat Kota Havana.

Demonstrasi jarang terjadi di Kuba, di mana izin untuk protes semacam itu tidak sering diberikan.

Para seniman menuntut 'dialog'. Mereka bertahan di sana untuk bertemu dengan wakil menteri Fernando Rojas. Petugas keamanan dan polisi berseragam mengawasi aksi protes damai itu dari kejauhan tanpa mengeluarkan tindakan pengusiran selama aksi itu dilakukan dengan tenang.

"Mereka adalah pejabat publik negara ini dan ini telah menjadi situasi politik," kata seorang seniman saat ditanya apa yang diharapkan dari aksi protes itu, seperti dikutip dari AFP.

Gerakan San Isidro menuntut pembebasan anggota kelompok lainnya, rapper Denis Solis, yang ditangkap pada 9 November dan dijatuhi hukuman delapan bulan penjara karena penghinaan.

Setelah membubarkan aksi unjuk rasa, aparat segera memberikan tes Covid-1 kepada 14 seniman yang diusir dari lokasi unjuk rasa dan dikembalikan ke rumah mereka.

Dua dari mereka menolak pulang. Aparat terpaksa menangkapnya. Keduanya adalah  Luis Manuel Otero Alcantara (32 tahun) dan Anamely Ramos (35 tahun).

Beberapa aktivis mengatakan di media sosial bahwa keduanya akhirnya dibebaskan.

Pejabat Departemen Luar Negeri AS Michael Kozak mengatakan di Twitter bahwa "komunitas internasional menuntut rezim menghormati hak asasi manusia Kuba." rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA