Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kedutaan Besar Israel Bersiaga Setelah Iran Mengancam Akan Membalas Kematian Ilmuwan Nuklir Fakhrizadeh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 28 November 2020, 21:54 WIB
Kedutaan Besar Israel Bersiaga Setelah Iran Mengancam Akan Membalas Kematian Ilmuwan Nuklir Fakhrizadeh
Mobil yang ditumpangi ilmuwan nuklir Iran, Mohsen Fakhrizadeh, yang diserang penembak/Net
rmol news logo Israel menyerukan kepada semua perwakilannya di luar negeri agar dalam keadaan siaga, menyusul ancaman Iran yang mengatakan akan membalas dendam atas kematian ilmuwan seniornya.

Peringatan itu disebarkan pada Sabtu (28/11) untuk menanggapi apa yang dikatakan Iran bahwa mereka telah menuding Israel terlibat dalam pembunuhan tersebut dan akan segera melancarkan pembalasan.

Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, yang meninggal pada hari Jumat setelah pria bersenjata menyergapnya di mobilnya.

Pemimpin tertinggi Iran berjanji akan membalas pembunuhan ilmuwan nuklir top Iran yang telah lama diidentifikasi oleh intelijen AS dan Israel sebagai tokoh pemandu di balik upaya rahasia untuk merancang hulu ledak atom itu.

Mohsen Fakhrizadeh ditembak dan dibunuh pada hari Jumat (27/11). Pembunuhan Fakhrizadeh memiliki ciri khas dengan operasi waktu yang tepat. Media pemerintah Iran mengatakan orang-orang bersenjata menunggu di sepanjang jalan dan menyerang ketika mobilnya melaju melalui kota pedesaan Absard, sekitar 40 mil timur Teheran.

Pada Jumat malam, Iran mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengutuk peristiwa itu yang disebutnya "serangan teroris" dan memperingatkan bahwa negara itu "berhak untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk membela rakyatnya dan mengamankan kepentingannya."

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Baqeri, mengatakan bahwa negaranya memberi kecaman keras terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Fakhrizadeh.

Baqeri menyalahkan serangan 'biadab' itu.

"Ini teroris yang terkait dengan arogansi global dan rezim Zionis yang jahat," ujarnya menyinggung bahwa Israel ada di balik pembunuhan itu, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (28/11).

Baqeri berjanji Iran akan meminta pertanggungjawaban Israel dan akan membalas tindakan tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA