Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

13 Kardinal Baru Dilantik Paus Fransiskus, Salah Satunya Keturunan Afrika-Amerika Pertama

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 29 November 2020, 06:41 WIB
13 Kardinal Baru Dilantik Paus Fransiskus, Salah Satunya Keturunan Afrika-Amerika Pertama
Upacar pelantikan uskup agung Wilton Gregory sebagai kardinal/Net
rmol news logo Sebanyak 13 kardinal baru telah dilantik oleh Paus Fransiskus. Salah seorang di antaranya adalah Afrika-Amerika pertama yang menjabat pangkat tertinggi di dewan suci tersebut.

Uskup agung dari Washington D.C., Wilton Gregory didaulat menjadi kardinal dengan 12 orang lainnya dalam sebuah upaya yang disebut konsistori pada Sabtu (28/11).

Gregory merupakan kardinal Afrika-Amerika pertama dan namanya pun telah dikenal dalam beberapa waktu terakhir, dalam gelombang protes anti-rasisme di Amerika Serikat (AS).

Pada Juni, Gregory mengecam kunjungan Presiden Donald Trump ke sebuah kuil katolik di Washington, setelah polisi dan tentara menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa agar Trump dapat berfoto.

Dilaporkan Reuters, upacara pelantikan dibuat sangat sederhana karena pandemi Covid-19.

Alih-alih mengundang ribuan orang, hanya ada 10 tamu per kardinal yang diizinkan berada di Basilika Santo Petrus. Para kardinal pun diharuskan melakukan karantina selama 10 hari di wisma tamu.

Dalam upacara tersebut, Paus menyematkan cincin dan topi merah yang dikenal sebagai biretta. Tetapi kardinal dari Brunei dan Filipina tidak diizinkan untuk menghadiri upacara dan menerima cincin serta topi mereka.

Sembilan dari 13 kardinal baru tersebut berusia di bawah 80 tahun dan memenuhi syarat berdasarkan hukum gereja untuk memasuki konklaf rahasia untuk memilih Paus berikutnya.

Sejak pemilihannya pada 2013, Paus telah melakukan tujuh kali konsensus.

Sejauh ini, ia telah menunjuk 18 kardinal dari sebagian besar negara-negara terpencil yang tidak pernah memiliki perwakilan, hampir semuanya dari negara berkembang. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA