Pengumuman tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed dalam sebuah pernyataan tertulis yang dirilis pada Sabtu malam (28/11), beberapa jam setelah militer melancarkan serangan terhadap kelompok Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
"Pemerintah federal sekarang sepenuhnya mengendalikan kota Mekelle," umum Abiy, seperti dikutip
The Hill.
"Dengan komando penuh di ibukota regional maka fase terakhir Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia selesai. Sekarang, polisi federal akan melanjutkan tugas menangkap penjahat TPLF dan membawa mereka ke pengadilan," jelasnya.
Kampanye militer Abiy terhadap TPLF muncul setelah ultimatumnya berakhir. Pekan lalu, Abiy memberikan waktu 72 jam bagi TPLF untuk menyerahkan diri sebelum pihaknya menggempur mereka.
Kemudian dalam pertemuan dengan pejabat Uni Afrika pada Jumat (27/11), Abiy mengatakan akan melakukan operasi militer dan tidak akan berlangsung lama.
"Gerbang damai terakhir yang terbuka untuk dilalui TPLF saat ini telah ditutup sebagai akibat dari pengkhianatan TPLF terhadap rakyat Ethiopia," kata Abiy.
Konflik di Tigray meletus setelah Abiy menuding TPLF telah memicu kerusuhan dengan militernya pada awal November. Setelah itu, pertempuran kedua belah pihak diyakini membuat ribuan orang meninggal dunia dan puluhan ribu lainnya melarikan diri ke Sudan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: