Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tak Dapat Suaka Meski Telah Berkorban Demi Amerika, Pilot Afganistan Terpaksa Sembunyi Dari Taliban

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 29 November 2020, 09:39 WIB
Tak Dapat Suaka Meski Telah Berkorban Demi Amerika, Pilot Afganistan Terpaksa Sembunyi Dari Taliban
Pilot Angkatan Udara Afganistan, Mayor Mohammed Naiem Asadi/Net
rmol news logo Nasib buruk menimpa seorang pilot Angkatan Udara Afganistan berusia 32 tahun, Mayor Mohammed Naiem Asadi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Asadi saat ini harus bersembunyi di Afganistan dari Taliban karena membantu menyelamatkan orang-orang Amerika. Ia dilaporkan telah meminta suaka pada pemerintah Amerika Serikat (AS), namun ditolak.

Dimuat The Independent pada Minggu (29/11), Asadi pada dasarnya cukup berjasa bagi AS karena membunuh lebih banyak pejuang Taliban daripada siapa pun di Angkatan Udara Afganistan. Ia bahkan membantu melindungi seorang pilot Amerika dalam sebuah insiden beberapa waktu lalu.

Meski begitu, pengorbanan Asadi tidak mendapatkan balasan dari AS.

"Saya tidak bisa mundur, dan saya tidak bisa maju karena saya tidak diizinkan untuk maju," kata Asadi.

Dalam sebuah dokumen, Pentagon pada awalnya menyetujui permintaan suaka Asadi. Namun langkah tersebut dibatalkan karena hampir dilakukan tanpa persetujuan pejabat tinggi.

"Pejabat yang terkait memutuskan bahwa Departemen Pertahanan tidak dapat mendukung permintaan tersebut," ungkap jurubicara Pentagon, Mayor Angkatan Darat Rob Lodewick.

Pembatalan tersebut kemudian langsung membuat marah banyak pihak yang mendukung Asadi. Mereka menyebut Asadi telah banyak membantu AS dengan tulus.

Bahkan setelah insiden, keluarga Asadi mendapatkan ancaman pembunuhan. Isri dan putri Assadi yang berusia 4 tahun juga telah mengajukan program visa sementara agar bisa tetap tinggal di AS untuk mengajukan suaka.

"Keluarga itu akan melakukan perjalanan ke AS dengan niat baik, bahwa mereka telah mengikuti proses yang tepat, dan telah disetujui," kata mantan pilot Angkatan Darat yang menjadi penasihat Asadi, Bryan P. McAlister.

Situasi yang dihadapi Asadi terkait ketidakpastian hukum atas suaka juga dialami oleh sebagian besar pengungsi dari negara Muslim seiring dengan aturan larangan perjalanan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada 2017. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA